Kamis, 28 April 2011

Just Find Your Way Back Home pt13.

Adit POV:

Gue bangun pagi-pagi dan langsung packing lagi buat pulang ke Jakarta. Gue pulangnya pagi bareng Disha sama Shella juga. Kita pamit sama tante gue dan langsung pulang balik ke Jakarta dianterin supir gue. Disha sama Shella ternyata masih ngantuk. Dua-duanya tidur lagi di dalem mobil.

Disha POV:

Gue bangunnya kepagian dan gue masih ngantuk HA. Gue cepet-cepet aja masuk-masukin barang lagi, trus pamit sama tantenya Adit dan langsung pulang naik mobilnya Adit. Saking masih ngantuknya, gue tidur lagi di dalem mobil.
Gue buka mata. Ternyata udah nyampe di depan rumah gue. Adit dari tadi goyang-goyangin gue biar bangun.

Adit: “Sha ayo cepetan bangun ini udah nyampe.”
Disha: “Ha apasih siapa. Masih ngantuk tau gak.” Gue gulingin badan ke arah lain.
Adit: “Sha udah nyampeeee.”
Disha: “Ntar ah.”
Adit: “Eh bentar tanganku gatel nih pengen ngelitikin orang enaknya siapa ya.”
Disha: “Shella aja sana.”
Adit: “Shella udah bangun dari tadi. Siapa ya yang masih tidur.” Gue bisa ngerasain tangannya Adit ngedektin gue.
Disha: “DIT DIT DIT UDAHHHH JANGAN KELITIKIN.” Gue teriak padahal tangannya belom sempet ngelitikin. Dia ketawa lebar.
Adit: “Makanya ayo banguuunn. Daripada gak di turunin hayo.”
Disha: “Hmph. Yaudah deh.”

Gue turun dari mobil dan langsung ngambil tas gue dari bagasi mobil. Gue balik badan dan ngeliat Adit ngedadahin gue. Gue dadahin dia balik dan gue masuk ke dalem rumah gue. Kakak gue lagi ada di ruang tamu, nonton.

Kakak: “Eh udah pulang. Haiii.” Dia meluk gue.
Disha: “Hai kaaaak.”
Kakak: “Seru gak? Aaah nyesel gak nonton.” Gue ketawa kecil.
Disha: “Ya siapa suruh kakak gak jadi ikut.”
Kakak: “Hu. Iya kan gue mau nonton sha.”
Disha: “Aku tau kok kakak pacaran sama Kak Leo.”
Kakak: “Ya udah trus?” Gue bisa ngeliat pipi kakak gue memerah.
Disha: “Hehe gapapa. Mama kemana?”
Kakak: “Katanya pergi mau ngurusin kerja lalala gitu deh gue gangerti.”
Disha: “Papa?”
Kakak: “Ada tugas keluar kota katanya.”
Disha: “Ho okedeh.”

Gue jalan ke kamar gue dan ngelempar tas gue di ujung kamar. Gue langsung rebahin diri di tempat tidur saking ngantuknya. Udah berapa kali gue ngantuk? Bagus. 
Sayangnya gue gabisa nutup mata. Gue milih buat ngecek hp. Ada 1 sms.

TEXT: +62XXXXXXXXXXX
           See you there shawty at 11 ;)

Ternyata dari Justin. Gue mau teriak dikit tapi gajadi. Gue milih buat act cool aja MAHAHAHA. Ternyata itu sms dari semalem. Gue keinget dia ngajak gue ketemuan di taman deket sekolah gue. Gue ngeliat jam di hp. SETENGAH 11. Gue langsung cepet-cepet ganti baju dan langsung kabur keluar. Gak ngedengerin apa kata kakak gue dan langsung minta supir gue anterin ke taman deket sekolah.

-----

Sampe sana ternyata gak ada orang. Jangan-jangan smsnya cuma mimpi doang. Jangan-jangan m&g Justin Bieber cuma khayalan gue doang. Jangan-jangan gue sebenernya cuma ngebayangin konser JB. Sial.

Tiba-tiba ada yang nepuk bahu gue dari belakang. Gue nengok dan ternyata JUSTIN BIEBER. Pukul gue kalo ini mimpi HAAA. Dia undercover. Pake kacamata item, hoodie, celana jins item sama sepatu supra warna ungu.

Justin: “Hey shawty.”
Disha: “Hi.... I thought you forgotten because um maybe I was here early?” Dia ngecek jamnya.
Justin: “No you’re not. I was the one late. Wow traffic jams in here is epic.”
Disha: “Well then say hello to Jakarta.” Gue duduk di salah satu tempat duduk di taman.
Justin: “Haha. Hello Jakarta!” Gue ketawa kecil dan dia duduk di sebelah gue.
Disha: “So why do you want to see me?”
Justin: “I don’t know. I just wanted to see you.”
Disha: “I’m serious.”
Justin: “Well I am. I used to have no reason for anything.” Gue ketawa kecil lagi.
Disha: “So uh... Aren’t you supposed to be on tour again?”
Justin: “Yes but there’s a storm and well the tour on Australia will be postponed.”
Disha: “Oh. So you are staying-“
Justin: “A week in here. Don’t worry I’ll visit you.”
Disha: “Like you now where my house is.”
Justin: “That is actually what Facebook is for.”

Kita ngobrol-ngobrol terus sampe jam 1 dan sempet juga masuk ke taman kupu-kupu. Gue ngeliat Justin seneng banget ngeliat kupu-kupunya. Gak kayak Adit yang takut ke sini. Gue ketawa nginget ini.

Derby POV:

Gue ngeliat dari balik pohon. Ternyata Disha lagi bareng Justin. Dalam kata lain Bieber. Ngapain dia. Ngapain deket-deket Disha. Gue ngeluarin hp gue buat nelepon Adit, tapi langsung gue matiin karena gue males sama dia. Lupa kalo kita musuhan dan lagi ngerebutin Disha. Gue ngikutin mereka terus selama mereka muter-muterin taman ini. Bahkan mereka juga sempet masuk ke taman kupu-kupu dan keliatannya akrab banget. Emang kapan kenalannya yak.....

Adit POV:

Akhirnya gue nyampe rumah. Gue ngangkat Shella yang sebenernya masih tidur di dalem mobil. Abis naroh Shella di kamarnya, gue langsung tiduran di tempat tidur dan mikirin kemaren. Kenapa Justin minta nomornya Disha? Jangan-jangan ada apa-apa. Tiba-tiba gue inget pas pulang dari nonton Bieber, Disha lagi sms orang. Jangan-jangan Derby. Atau mungkin.....Justin. Gue langsung ngambil jaket gue dan naik motor gue ke arah sekolah. Gak tau kenapa gue kepikiran sekolah.

Sampe sana ada beberapa anak lagi masuk ke sekolah buat ngerjain tugas. Kebetulan gue ngeliat ada Silfi. Gue langsung ngedeketin dia.

Adit: “Silfi, liat Disha gak?”
Silfi: “Hah? Engga. Lah lo ngapain di sini?”
Adit: “Nyari Disha. Ada yang aneh.”
Silfi: “HAHA Disha emang aneh kok tenang aja. Gue sering ngeliat dia ngilang-ngilang.”
Adit: “Kira-kira dia ada di mana dong....”
Silfi: “Kalo sekolah sih biasanya dia lari ke taman tapi sekarang kan-“
Adit: “Sip makasih ya.”

Gue langsung ngabur dari Silfi dan lari ke taman. Gue ngeliat Justin sama Disha lagi masuk ke taman kupu-kupu. Tiba-tiba gue....cemburu.

--------

Maaf kalo pendek karena gue lagi buru buru HAHA ini aja sempet-sempetnya yak. Oke dadah.

-Karin.

Selasa, 26 April 2011

Difference.

Hai. Mau ngepost sesuatu hahihuhahihu maaf kalo agak gak jelas mehehehehe masa ini kepikiran pas lagi naik mobil. Oke curcol dadah. So begini. Gue mau ngasih tau tentang ya gitu deh. Baca aja. It won't hurt ;)


----------


There is difference in relationships. And the only thing that you could hold on is love. If the only stance is care or like, things wouldn't work out. These are like steps.


1. Just a Fan (Cuma ngefans)


Cornered by you.
Just a fan itu maksudnya cuma ngefans doang. Kita suka sama orang cuma gara-gara dia ganteng, jago basket, jago gitar, jago renang, pinter dsb. This wouldn't work out. No way. Contohnya gini nih. Misalnya kita ngefans sama temen yang gantengnya parah banget. Sama aja kayak kita ngefans sama artis, contohnya Justin Bieber. Kita ngefans sama JB kan cuma sama suaranya, lagunya, gantengnya, dan lalalalala. Bukan berarti kita suka kan? Kita cuma tau kecil tentang orang itu. Ya gak? Probably if you like artist, you will know facts such as parents, life, career, etc. But you don't know who he really is. Kita gak tau dia baik atau apa sebelum kita bisa ngomong sama dia kan. And it's not that easy to judge someone. At least we have to know him much. And fans are usually obsessed with somebody. It's not that 'I love you,' but it's the type that is, 'I LOOOOOVE YOOOUUUUU!!!!!!' <--- ouch. Obsessed man. This type can't work. Because:


1. Dia bisa kabur ketakutan.
2. Dia gak kenal kita.
3. Kita terlalu tergila-gila.


Kesian dikejer HAHAHA.
Step out of it. This kinda thing can't work. Too obsessive. We have to get near the guys. We have to know him better than just facts.












2. I Like You (Gue suka lo)


See much? No I don't think so.
I like you maksudnya gue suka sama lo. Hold your horses. What type of like? Like as in friends or like 'like.' Mehehehe tau lah like 'like' itu apa. Step on to it carefully. And this kind of thing sometimes doesn't last long. Suka doang YAH. It's like, stepping on the front door but don't want to come in inside the house. Stu-pid. Suka doang gak cukup. It wouldn't hold a long relationship. Dan ini juga mungkin cuma kayak, "Gue suka sama lo tapi buat seorang temen doang." Tapi yang like 'like' bisa jadi sih. Gak bakal lama tapi. Kalo cuma gini doang sih bisa. At this pace too, you know him good. But you'll be friends. Even if you're together, you'll still be friends like. It's the same. We have to show him the next step.


3. I Love You (Aku cinta kamu)


The picture speaks huh?
YESSS. I love you. Show him that you love him. This would last longer and it'll be awesome. You will know everything about him. Tapi jangan buat kata kosong. Bilang cinta tapi tidak~~~ ooo the drama~~. Take it from the bottom of your heart. Think hard. Do you really love him? You will feel comfortable around him. You will feel safe. You will feel like everything is so much perfect around you and nothing will get in the way. But stay in this part or the future will be gone. No more him right? Such a bad luck. Think it through. Do you feel that way? If you don't just leave him. That means either he does nothing or that he is a bad guy. I love you.


-----------------------


BAI SANGAT HAHAHAHAHAHAHAHAHA. Bodo deh tau apa kata orang-_-. Ini random sekali ya HAHA. Semoga berguna bagi nusa dan bangsa (?)


-Karin.

Senin, 25 April 2011

Talented. (And Cute)



Logan Lerman.

Michael Buble! His voice is just awesomeeee.

Bruno Mars. 
Taylor Lautner. 

Lee DeWyze. Yeah the winner of American Idol 9!

Mike Posner.

Cory Monteith.
Justin Bieber!!! Of course hellyeah\m/

-----------------------------------------------


Yeah these sure are some of them! Can't think straight right now :/


-Karin.

Just Find Your Way Back Home pt12.

Disha POV:

Bentar lagi udah konser JB. Tinggal besok yey\=D/. Adit janji mau jemput hari ini. Nanti bakalan nginep di rumah tantenya Adit yang ada di Sentul. Gue udah packing barang dan turun dari kamar gue. Nyokap udah nyiapin makanan di ruang makan. Gue duduk dan makan. Tiba-tiba ada suara klakson dari luar. Gue cepet-cepet nyelesain makan, lari keluar rumah, dan duduk di mobil itu. Mobilnya mobil Adit dan yang nyetir supirnya-_-. Gue duduk di belakang sama Adit.

Disha: “Dittttt makasih banget ya udah mau nganter hehehehe.”
Adit: “Apa aja buat kamuuu.”
Disha: “Makasihhhh.”
Adit: “Sama sama. Oh iya ada surprise buat kamu tapi nanti aja kalo udah nyampe ya.”
Disha: “Surprise apa?”
Adit: “Kalo dikasih tau bukan surprise dong.”
Disha: “Aaaa yaudah surprisenya sekarang aja.”
Adit: “Gak mauuuu. Nanti kalo udah nyampe aja.”
Disha: “Yaaahh gaseru nih.”
Adit: “Nanti bakal lebih seru laaah.”

Gue nyilang tangan gue agak marah gara-gara Adit giniin gue. Huuuu dasar surprise-surprise ntar fail awas aja.

Adit POV:

Disha keliatan agak marah tapi ya biarin aja deh nanti surprisenya gak seru malahan. Perjalanannya lumayan jauh tapi gue sih gak masalah. Adek gue tuh yang bermasalah di depan berisik sendiri seneng banget mau nonton Justin Bieber. Gue nengok ke samping. Disha keliatannya ngantuk banget. Akhirnya, gue taroh kepalanya di bahu gue dan dia langsung tidur. Gue juga agak ngantuk dan akhirnya tidur juga.

----------

Gue kebangun gara-gara adek gue yang loncat loncat kayak monyet gak pernah dikasih makan. HA. Ternyata udah mau nyampe. Gue bangunin Disha pelan-pelan.

Adit: “Sha, bangun ayo. Ini udah nyampe.”
Disha: “Ha iya siapa ya masih ngantuk nih haa.”
Adit: “Sha udah nyampe ayo nanti gak jadi nonton JB loh.” Dia langsung reflek bangun sendirinya.
Disha: “OKE. Udah bangun yey.” Gue ketawa ngeliat dia. “Apasih ketawa-ketawa.”
Adit: “Lucu aja.” Kata gue sambil turun dari mobil.
Disha: “Apasih ditttt.” Dia mukul gue.
Adit: “Sakit dong sha.”
Disha: “Bohong banget sih ye. Udah ah surprisenya apa?” Sebelum gue bisa jawab, tiba-tiba tante gue keluar dari dalem.
Tante: “Adit! Kamu udah gede yaaaa.”
Adit: “Iya dong tante hehehe.”
Tante: “Ini siapa dit? Kenalin dong.” Kata dia sambil ngeliat dan senyum ke arah Disha.
Adit: “Ini pacarnya Adit, Disha. Disha, ini tanteku.”
Tante: “Salam kenal ya. Adit baik gak sama kamu?”
Disha: “Hahaha ya gitu deh tante.” Dia nyengir ke arah gue.
Tante: “Ayo masuk dulu yok.”
Adit: “Oke. Ayo sha.” Gue ngegandeng tangannya terus ngajak dia masuk.
Disha: “Oke.”

Disha POV:

Adit ngegandeng tangan gue ke dalem rumah tantenya. Rumahnya bagus dan sederhana. Omnya lagi pergi keluar kota katanya. Baliknya masih lumayan lama. Sepupunya Adit yang udah kuliah lagi gak di rumah buat nempuh kuliah, makanya kamarnya kosong dan bisa dipake. Di sini ada 2 kamar tamu yang cukup gede. Bagus banget lah ini haaaa. Gue sama Shella (Adeknya Adit) bakalan di 2 kamar tamu itu sendiri-sendiri dan Adit di kamar sepupunya, Eri. 

Gue jalan bareng adeknya Adit ke tempat kamar tamu dan gue langsung naroh tas baju-baju gue di sebelah tempat tidur. Tiba-tiba ada yang ngetok pintu.

Disha: “Masuk aja.” Gue nengok kebelakang dan ternyata itu Adit.
Adit: “Makasih. Sekarang mau tau kan surprisenya?” Dia megang 1 barang di belakang punggungnya.
Disha: “Mau diiiiit. Emang apaan?” Dia ngasih ke gue barang itu. Ternyata......BACKSTAGE PASS JUSTIN BIEBER. Mata gue langsung melotot kesenengan
Adit: “Mau kan ke sana?”
Disha: “ADIIIIIIIIIITTTT AAAAAAAAAA. MAU BANGET DEMI APAPUN AAAAAA. MAKASIH BANGET BANGET BANGET BANGET. DAPET DARIMANAAA?” Gue seneng banget terus meluk Adit kenceng banget saking senengnya.
Adit: “Ibuku ada temen dari dalem. Aku minta aja ke ibuku dan boleh deh. Seneng?”
Disha: “Banget diiiiit banget.”
Adit: “Okedeh. Aku bakalan di atas di kamarnya Eri ya kalo mau apa apa.”
Disha: “Oke diiit. Makasih ya makasih banget.”
Adit: “Sama sama sha.” Dia senyum lebar dan keluar dari kamar.

Gue seneng banget banget banget banget. Gak nyangka bakal ketemu sama Justin Bieber HAAAAAAA. Adit tumben baik HAHAHAHA gak juga sih dia emang baik. Tapi gue masih gak nyangka haaaaa seneng banget. Gue langsung jatohin diri ke tempat tidur sambil senyum lebar banget.

Akhirnya hari ini konser JB dan sekarang udah jam 3. Open gatenya jam 5, jadi gue, Adit sama Shella berangkat ke arah SICC yang gak terlalu jauh dari rumah tantenya Adit. Sampe di sana sekitar jam setengah 4 udah rame banget. Berhubung gue ada akses backstage, gue jalan ke arah backstage sama Adit dan Shella. Di dalem situ banyak banget orang-orang mondar-mandir ngurusin panggung gitu-gitu. Tiba-tiba ada perempuan umurnya sekitar 30an ngedeketin kita. Ternyata Ibunya JB. Gue udah seneng pengen teriak tapi kan gak sopan jadi gak boleh-_-.

Pattie: “Hello. I’m sorry do you have any backstage pass?” Tanyanya ke gue.
Disha: “Yes we do.” Gue ngeluarin backstage pass dari tas gue.
Pattie: “Oh okay then. If you want to meet Justin, he’s inside the dressing room singing to himself I guess.”
Adit: “Ok, thank you.” Gue jalan lagi ke dressing roomnya JB.

Aaaaa sumpah ya mau teriak kenceng banget. Ini seneng banget bisa deket gini ke JB, tapi gue milih untuk pasang muka sok cool aja deh dan ngetok pintunya. Ada suara dari dalem yang jelas-jelas suara JB.

Justin: “Who’s there? Come in.” Adit ngebuka pintunya pelan-pelan. Shella langsung terlalu seneng dan meluk dia.
Shella: “Justin, I love youuuuu.”
Adit: “Sorry, my little sister is just too excited.” Shella ngelepas pelukannya dari Justin.
Disha: “We are just um....fans and um...well um...we have backstage pas so um...” Gue gagap pas mau ngomong aaaa parah banget gak nyangka haaa.
Justin: “Haha I know that of course you have passes. The guards might have pushed you outside if you don’t have passes.”
Disha: “Well yeah..hehehe.”
Justin: “So tell me, what’s your name?”
Disha: “My name is Disha, the one that hugged you is Shella and—“ Tiba-tiba Adit ngalungin tangannya ke gue.
Adit: “I am her boyfriend Adit.” Ini Adit kenapa sih tiba-tiba semacem overprotective.
Disha: “Um...yes.”
Justin: “So, Adit, Shella and Disha. You have a beautiful name.” Dia ngeliat ke arah gue. Berasa mau pingsan tapi gue tahan ajadeh.
Disha: “Thank you.”
Justin: “Oh yeah, maybe I haven’t officially told you who I am. I’m Justin.” Dia ngeluarin tangan buat salaman.
Disha: “Um well yeah okay Justin.” Gue jabat tangannya dia. Haaa dia ganteng.
Justin: “Come on sit down on the couch.” Gue ngangguk dan ngajak Adit juga duduk di sofa. Shella dari tadi di situ ngeliatin kita bertiga ngobrol.

Gue gak percaya gue bener bener ada di backstage konser Justin Bieber. Haaaa seneng banget parah parah. Dia mulai ngajak ngobrol-ngobrol lagi.

Gak kerasa ternyata udah jam 5 lewat. Gatenya udah di buka dan gue, Adit, Shella, pamit sama Justin. Sebelum kita keluar, dia minta nomor telepon gue. Aaaa parah seneng banget. Tiba-tiba Adit bisikin gue sesuatu.

Adit: “Kenapa dia minta nomor kamu?”
Disha: “Ya karena aku keren.”
Adit: “Apasih sha.”
Disha: “Hehehehe yaaa gatau lah tanya sendiri sama Justinnya.”

Kita bertiga jalan ke arah gatenya dan masuk ke arena konsernya. Gue nyari tempat duduk bareng mereka dan ternyata sebelah gue juga mereka dan sebelahnya lagi Alika!

Alika: “Dishaaa!! Gue gapercaya woi kita bisa nonton JB.”
Disha: “Gue jugaaaaa apalagi ketemu Justin haaa dia baik banget.”
Alika: “Maksud lo apa ketemu?”
Disha: “Yaaaahhh...Adit punya backstage pass, jadi kita ketemu Justin tadi.”
Alika: “Demi apa looooooo??? Kok gak ngajak sihhhh.”
Disha: “Maaaaf tapi katanya kalo kebanyakan juga gak boleh.”
Alika: “Ooooh okedeh. Dia baik?”
Disha: “Baik bangeeeet.”
Alika: “Ganteng?”
Disha: “Paraaaah.”
Alika: “Anjir gue envy parah banget sama lo sha.”
Disha: “Hehehehe.”

Adit POV:

Pas duduk, gue ngeliat Disha lagi ngobrol seru sama Alika. Ngomongin tadi mungkin. Tadi tuh Justin ngapain sih deket-deketin Disha. Ish kan dibilangin gue sama Disha. Tiba-tiba ada yang duduk di sebelah gue. Itu Derby.

Adit: “Eh ada Derby”
Derby: “Oh. Lo.”
Adit: “Senga abis lo.”
Derby: “Karena gue bakalan menang.” Dia nyengir.
Adit: “Gak. Gak bakalan.”
Derby: “Pasti gue yang menang. Percaya.”
Adit: “Gue gak bakal nyerah tau gak.”
Derby: “Oke terserah apa kata lo.”

Gue ngerasa pengen nonjok dia sekarang juga, tapi lampunya ngeredup. Ternyata konsernya bakalan mulai. Gue nyender di tempat duduk gue.  Kesel banget sama semua orang hari ini. Hasilnya gue pun tidur di sana, padahal lagunya kenceng banget.

Disha POV:

Konsernya selesai sekitar jam 10. Gue bangunin Adit yang ternyata malah ketiduran pas konser. Kok bisa ya dia tidur HA dasar aneh. Akhirnya dia bangun dan kita turun. Gue sempet pamit ke Alika dan juga ngeliat Derby sekilas. Gue baru inget kalo dia bilang dia nonton JB.

Perjalanan pulang gak terlalu seru karena semuanya udah tidur kecuali supir. Tiba-tiba ada SMS masuk dari seseorang gak tau itu siapa dan gaada di contacts. Serem. Akhirnya gue buka aja dan isinya....

TEXT: +62XXXXXXXXXX
          Hey shawty, can I meet you tomorrow at someplace that you can go to? -J

Gue ngejawab, “Is this Justin? Well sure, but I’ll be in Jakarta tomorrow.” Gue taroh lagi di tas dan tiba-tiba langsung geter lagi.

TEXT: +62XXXXXXXXXX
          Okay, I know some park around near a school named Flambora I guess. Can I meet u there around one?

Gue jawab, “Of course, that's my school. I’ll try to get there.” Gue ngantuk banget dan males buka balesan dari Justin. Ternyata udah nyampe rumah Tantenya Adit dan gue langsung ngantuk banget dan tidur.

-------------------------------------------

YEY. Apa isi smsnya? Tunggu part berikutnya HAHAHAHA. Oke bai.

-Karin.

Minggu, 24 April 2011

Recomendation!

Hai selama gue mencari inspirasi *yeah apasih-_-* gue dapet cerita bagus! Tapi gatau kenapa kalo nyari inspirasi, gue bakal lari ke sini nih---> klik. Kalo gak suka orangnya yang di situ, mending gak usah buka tapi kalo penasaran mau gimana lagi HA. Btw di situ foto orangnya super duper ganteng banget parah haaaa. Mau tau orangnya siapa? Klik www.karinkeren.com gadeng da. Pencet aja itu yaaaa~ Oh iya back to topic. Cerita bagusnya itu judulnya Trust Me. Tapi ceritanya juga punya sekuel judulnya Save Me yang masih dalam proses tapi tetep bisa dibaca kok^O^ Mau liat ceritanya? Silahkan buka link ini^^. Itu link serialnya yapppp. Oke itu aja ya? Oke dadah.


-Karin.

Sabtu, 23 April 2011

Just Find Your Way Back Home pt11.

Disha POV:

HAHAHAHA. Akhirnya gue bisa bikin mereka takut HEHEHEHE. Tiba-tiba ada yang nutup mata gue dari belakang.

Disha: “WOI ALIKA GALUCUUUUU.” Gue bisa denger layangan gue nyangkut dan jatoh di pohon.
???: “Diem dong. Ini bukan Alika. Ayo ikut gue.”
Disha: “AAAAA LO SIAPASIH.”
???: “Nakut-nakutin orang pake layangan gambar hal-hal yang ditakutin itu sama sekali gak lucu.”
Disha: “Siapa sih ini? Adit? AAAA kenapa suaranya diberat-beratin sih ish sok.”
???: “Diem dulu. Ini udah nyampe.” Orang itu ngebuka mata gue dan ternyata itu Derby.
Disha: “WOI APASIH LO MAIN NUTUP-NUTUPIN MATA ORANG TIBA-TIBA SEREM TAU GAKSIH.”
Derby: “Lo nerbangin layangan gambar gajah.”
Disha: “KAN GAJAHNYA LAWAN KUPU-KUPU!” Gue marah banget sama Derby.
Derby: “Ya tapi kupu-kupunya kecil, gajahnya gede.”
Disha: “Ya iyalah gajah gede. Mana ada gajah kecil. Anak gajah aja gede.”
Derby: “Emang gajah punya anak serem gak sih......”
Disha: “Engga lah. Lo aja tuh takut.”
Derby: “Gajah itu serem sha. Lo gapernah nonton Dumbo apa?”
Disha: “Dumbo itu lucu der.”
Derby: “Dumbo itu kupingnya lebar shaaaa. Serem tau gak.”
Disha: “Ya bodolah. Udah gue mau pulang dulu. Hus hus sana lo pergi sama Adit lagi pacaran tuh.”
Derby: “Apasih. Kalo pun dia cewek gue gabakal mau dia jadi pacar gue.”
Disha: “Ha. Yaudah pokoknya gue mau pulang. Lo berdua kayak anak kecil main layangan HAHAHA.”

Gue jalan pergi dari Derby, ngajak Alika sama Slifi juga balik ke sekolah. Gue biarin Adit sama Derby di situ. Masa berantem pake layangan. Payah banget. Mending main animal kaiser deh. Gue masuk ke mobil, ngedadahin Alika sama Silfi dan mobilnya jalan langsung ke rumah gue.

Adit POV:

Kepala gue nyut-nyutan. Sakit banget.

-FLASHBACK-

Gue sama Derby masuk ke balik semak-semak ketakutan abis ngeliat layangan kupu-kupu lawan gajah yang super serem terbang. Gue gak sengaja kedorong sama Derby dan gue kejedot. Tiba-tiba gue pingsan.

-FLASHBACK OVER-

Pasti daritadi Derby gak bantuin gue. Emang dasar jahat hhhhh. Kesel taugak. Gue berdiri trus ngeliat dia sama Disha keliatannya lagi berantem. Kok tiba-tiba ada Disha deh dia muncul dari mana. Gue ngeliat Disha pergi kabur sambil ngajak Alika sama Silfi. Gue ngedeket ke Derby.

Adit: “Woi gue pingsan, lo malah berantem sama cewek gue.”
Derby: “Bagus dong curi kesempatan.”
Adit: “Berantem itu bukan ngedeketin dan lo gaboleh deket-deket dia.”
Derby: “Buktinya tadi?”
Adit: “Masa gue disuruh jalan sambil pingsan.”
Derby: “Ya kali aja bisa. Mungkin lo udah mikir sendiri kalo lo udah cukup keren punya cewek kayak Disha dan lo mikir juga bakalan bisa jalan sambil pingsan.”
Adit: “Gue gapernah mikir kayak gitu dan gak akan pernah.”
Derby: “Oh ya? Sip.” Dia jalan pergi dari gue.
Adit: “Tunggu. Kita masih belom selesai berantemnya.”
Derby: “Trus?”
Adit: “Gue gak mau lo ganggu dia.”
Derby: “Dengan senang hati. Tapi gue bakal ngedeketin dia dan gak bikin dia marah.”
Adit: “Kayak lo bisa.”
Derby: “Bisa aja. Sebulan gue bakal buktiin.”
Adit: “Oh ya? Sayangnya gue gabolehin lo deket dia.”
Derby: “Dia bakal sendiri sama gue kalo ngomong sama gue.”
Adit: “Kalo lo gabisa, lo gak boleh deket dia sama sekali.”
Derby: “Dan kalo gue bisa, lo harus putus dari Disha.” Gue mulai ragu. Gue gak mau putus dari Disha, tapi gue juga gamau dia deket-deket Disha.
Adit: “Deal.”
Derby: “Berani juga lo. Oke deh.” Dia pergi dari gue.

Tunggu. Gue bego. Ngapain gue gituin Disha. Gue pengen manggil dia balik, tapi dia udah menghilang entah kemana. Sip. Gue bener-bener bego. Kalo dia bisa gimana dong. Bego bego bego.

----------

Gue udah pulang di rumah. Gue milih buat nelpon Disha.

Disha: “Hai dit.”
Adit: “Hai.”
Disha: “Ada apa dit?”
Adit: “Perlu ngomong.”
Disha: “Kenapa?”
Adit: “Tadi ngapain di taman?”
Disha: “Biar lebih jelas, gangguin kamu sama Derby yang lagi berantem layangan.”
Adit: “Kupu-kupunya serem tau gaksih.”
Disha: “Engga tuh kayaknya gak tau.”
Adit: “Itu sereeeeem. Masa kupu-kupu berantem sama gajah trus yang keliatannya mau menang malah kupu-kupu?”
Disha: “Engga serem sih. Biarin aja kupu-kupu menang.”
Adit: “Aw aku tau biar aku yang menang daripada gajah Derby.”
Disha: “Emang gitu? Engga tuh sok abis.”
Adit: “Oh iya dong ngaku aja.”
Disha: “Emang gak kok. Dan kalo iya, aku juga gabakl ngasih tau.”
Adit: “Hu dasar. Jadi tadi dateng cuma buat ganggu orang main layangan gitu?”
Disha: “Kayak anak SD tau gak.”
Adit: “Yaudah sih terus kenapa gaboleh?”
Disha: “Wah kalo sama aku gak.”
Adit: “Yaudah aku tutup aja ya teleponnya.”
Disha: “Gaboleh.”
Adit: “Kenapa?”
Disha: “Ya gitu.”
Adit: “Yaudah.” Kita berhenti ngomong beberapa detik. Tiba-tiba dia ngomong lagi.
Disha: “Nonton JB gak hari sabtu nanti?”
Adit: “Kenapa jadi nonton JB deh-_-?”
Disha: “Ya gapapaaaa. Ayo jawab.”
Adit: “Sebenernya iya.”
Disha: “HAHAHAHAHAcie nikah aja ya sama Bieber.”
Adit: “Kalo nonton kan gak berarti suka dong.”
Disha: “Terus kenapa nonton?”
Adit: “Adekku pengen nonton.”
Disha: “Osegitiga. Btw duduk di mana nanti?”
Adit: “Kalo gak salah red.”
Disha: “Jangan boong kalo kamu duduk di silver karena red tempatku.”
Adit: “Gaksih emang di red.”
Disha: “Oke terserah deh.”
Adit: “He. Sabtu ketemu ya berarti, aku jemput ntar.”
Disha: “Terseraaaah.”
Adit: “Ada apa dengan terserah?”
Disha: “Ya terserahlah dit.”
Adit: “Ada masalah?”
Disha: “Ha? Engga kokkk. Eh tidur dulu ya daaa ngantuk.”
Adit: “Oke dah Dishaaa.”

Gue nutup telepon. Dari penasaran pas awal-awal nelepon kok sekarang jadi seneng. Ha aneh emang.

Disha POV:

Telepon dari Adit gue matiin. Gue seneng bangeeeet. Apalagi katanya dia bakal nganterin. Tapi yang jelas kan bukan dia yang nyetir tapi ya gitulah tetep seneng. Gue mulai nutup mata gue dan tidur.

----------------------------------------------

1. Gue baru selesai malem ini karena cari inspirasi beberapa hari.
2. Gue minta maaf banget kalo ini pendek juga heeee tapi gue bakal sering ngepost lagi sepertinya cukup inspirasi. Trus karena ini gak warna-warni karena gue capek HA.
3. Gue lagi galau gak nonton JB T_T

Okeda nomor 3 penting ya he. Tapi gak mau curcol deh-_-. Daaaa.

-Karin.

Kamis, 21 April 2011

No More Dreams (8)

Mark POV:

We arrived at the airport at 1 pm. I searched for my suitcase with Kennedy. She looked very down. I saw when Ray hugged her. She is going to miss him very much. They are a cute couple though. Mom called us and we were greeted by Dad and his awesome car that he bought a few months ago. Mom told me about it.

I stepped into the car and sat on the back with Kennedy. She is still looking down. Wow that is sad.

Mark: “You are going to miss him.” I pushed a little on the ‘are.’
Kennedy: “I don’t know... I guess I will.”
Mark: “Don’t worry New York is fine. There is lots of awesome boys here.”

She only nodded her head a little and looked at the window then sighed. That is what love can do. I’m going to miss Dianne too though.

The car stopped and we jumped out of the car. Home sweet home. I love New York. I feel that I haven’t been here in a year although it’s only for a few months but I’m alright. I grabbed my suitcase and I ran to my room and dropped my head on the bed.

Kennedy POV:

Mark just ran out the car. I was still worried. I was worried that I wouldn’t have friends and I wouldn’t meet a guy like Ray. An awesome guy. I looked down and then to Aunt Susan and Uncle Albert. I was trying to smile a little.

Uncle Albert: “Here’s the apartment.”
Aunt Susan: “Your room is next to Mark’s.”
Kennedy: “Oh okay then.”
Aunt Susan: “Now come come.”

I followed Uncle Albert and Aunt Susan to the suite while carrying my suitcase.The suite was cute. Nice and simple. A couch was there in the middle of the room, and the TV too with a nice empty flower vase by the side of the couch. The kitchen was okay. It was still a mess but the refrigerator was fine. I looked into a room. It was Uncle Albert and Aunt Susan’s room. It has a big bed and quite many lights. And there is another room. I can tell that it’s Mark’s room. It was small with posters of band hanging on the wall and a computer that has just been open. The light was a little bit dimmed by Mark and Mark was putting his head to his bed.
I walked to the last room which is my room. It was cute and tidy and it was like it’s brand new and has never been touched at all. A computer was set at the side and a red colored carpet lightens the mood. The bed was small but it was comfortable. I said thanks to Uncle Albert and Aunt Susan, then got to sleep.

-OCTOBER-

It has been a month. I’ve been in New York for a month and I’m alright. I got some new friends, Allison and Ellie, and I was going out with Drake. Drake was great but he’s not like Ray. Something is missing from Drake being like Ray. He was too nice to me.

I looked at the calendar in my room. Today is 30th October. That means tomorrow is Halloween. Kids will be running on the streets like crazy searching for candies at night wearing costumes. I remembered my halloween when I was 9. My house was TP-ed by some guys. It was really bad and I swore I will hate halloween from then. But I just can’t let it go. How kids come and go through houses and ask candies. It’s just cute. I stood up against the window thinking about Drake. But the face there was Ray. I can’t forget him.

Ray POV:

It was 31th October. Halloween. I looked outside my house. Kids are putting up some pumpkins, skeletons, witches, and some kinds of scary things that doesn’t scare me. I’m still missing Kennedy. I still can’t get over him even though I’ve kissed some girl since she left a month ago. But they are not Kennedy. I think I was in love with her even though I am dating Dianne Sparks now. But she isn’t like Kennedy. Kennedy is different. I looked back. My brother was standing in front of my room.

Scott: “Hey. You look like you need to talk to me.”
Ray: “What? How to get kissed by two girl? Seriously ain’t gonna happen.”
Scott: “No. You look like you’re in love.” I sighed a little.
Ray: “That girl. She was the one. The girl that fills my dream. Yes I think I am in love. But she’s gone. I don’t think she will come back.”
Scott: “Oh come on get over her bro. There are like millions of girl your age and I bet there is a fan club of you at your school.”
Ray: “Yeah I do have. But no girl is normal there. Tiffany Shrubs is the worse. She wore brackets, harry potter glasses, short skirts and high socks.”
Scott: “Well short skirts is good.”
Ray: “Not good if the girl weighs about a hundred pounds.”
Scott: “Oh. So you wanna get over her?”
Ray: “No it’s not the time. It’s just a month.”
Scott: “Oh well then. Oh yeah Mom and Dad is coming home today. They’ll be eating dinner here. I think they will bring something better from this trip. Not like last year. A chimpanzee. What are they thinking.” He says as he walked down from my room.

Mom and Dad is back. Yes that means I can make 3 wishes. Well that sounds like your parent is a genie but they can’t grant like impossible wishes. They can take it back if you give them stupid wishes. Like when I’m 7 I wanted to be a wizard that can shoot fire from my nose but then they take back the wish. Well bad luck for me.

They got back home at 7 pm. I decided to run down and hugged them like I am 5. That is what happens when your parents leave and don’t come back until almost a year.

Mom: “Hi sweetie! I miss you.”
Dad: “Hey kid! How is it doing?”
Ray: “What’s doing Dad?”
Dad: “Well maybe you have a girl and you can— Ow.“ Mom elbows Dad.
Ray: “Haha it’s no one right now. Why don’t you drop off your jackets and let’s eat? I heard that Scott bought some delicious foods.”
Mom: “Okay sweetie.”

We walked to the dining room and yes it was good food. Sushi, steak, cream soups, pizza. What a stupid combination. But I don’t care. As long it was a delicious dinner. I sat down besides my Dad and we talked much about girls. He was psyched about me having a girlfriend. But the only girl that I wanna date right now is Kennedy and that will be trouble for how to have her.

Suddenly Mom told about the winter trip that we are going to do at christmas until new year.

Mom: “Okay everyone. We are going on a trip this winter.”
Scott: “You are not working?”
Dad: “We got a fill-in for christmas until new year.”
Ray: “Great. Where are we going?”
Scott: “Can’t we go skiing at after christmas?”
Mom: “Sure Scott. That means from christmas until new year, we will spend it in the skiing hill.”
Ray: “Wait. Can I choose where to go at new year?”
Dad: “Sure. Where do you wanna go?”
Ray: “How about New York?”
Mom: “Sounds nice, but it’s crowded there.”
Ray: “But since when California isn’t crowded?”
Mom: “Well yeah it is kinda crowded.”
Scott: “Mom, I will be supporting Ray to go to New York. I’m fine with it.”
Dad: “But the skiing hill.....”
Scott: “How about this, we go to the skiing hill at christmas until 29th December, then we spend the rest of it in New York.” I smiled for my brother’s idea. It was brilliant.
Dad: “We can work that out.”
Mom: “Why do you guys really want to go New York anyway?”
Scott: “Ray’s girlfriend, Kennedy.”
Dad: “You told me you didn’t have one.”
Ray: “Not my girlfriend. She’s just a girl that I’ve been chasing from last month until she went to New York.”
Dad: “Oh well then you should—“
Mom: “Enough for the boy talk guys. So we are going to the ski hill, then to New York okay?”
Scott: “I agree.”
Ray: “Absolutely yes Mom.”
Dad: “Then it’s settled. We are going to ski hill and New York. Watch out there. I am coming.”

My Dad do silly things. That’s why I like being next to him, and he always give girl tips. And it is serious girl tips. He is awesome. That’s why I can easily hook up a girl. I got it from my Dad. When I went upstairs to my room, my Dad told me to, “Go Get Her.” 3 words that always swirling in my head before I hook up a girl. What a Dad.

Kennedy POV:

It’s halloween here. Kids are crawling around the city with pirates, mummies, ghosts, vampires costumes and more. Seriously if I open the door I sometimes freak out. Especially if there is one using a frankenstein costume. It was super scary because they usually use frankenstein’s voice too. It creeps me out.

I sat down on the table with Uncle Albert, Aunt Susan, and Mark. We ate the pumpkin pie and steak. It was delicious. Aunt Susan always cook such good food. Then Uncle Albert say something.

Uncle Albert: “Where do we gonna go this christmas?”
Mark: “How about Australia?”
Aunt Susan: “We don’t have that much money to go outside the country.”
Kennedy: “How about we stay here and well go around town?”
Uncle Albert: “Ah good idea. You need to see New York clearly.”
Aunt Susan: “Yes. Maybe we can go to Broadway.”
Mark: “Oh mom no. Not Broadway.”
Uncle Albert: “Don’t look back son. This Broadway will be stupendous.”
Mark: “What the hell is stupendous Dad?”
Uncle Albert: “You need to watch Barney and Friends more often.” I can see Mark’s a little bit pissed.
Kennedy: “So we’re staying here?”
Aunt Susan: “Yes Kennedy.”
Kennedy: “Well Broadway doesn’t seem bad. I love music shows.”
Mark: “It’s not a concert Kennedy. It is not.”
Aunt Susan: “Kennedy is worth to try watching Broadway dear.”
Mark: “Okay then I’m going to my room.” He stand up and walked to his room.
Uncle Albert: “He gets that sometimes.”
Aunt Susan: “Don’t mind Mark.” I ignored them both.
Kennedy: “Can I go to Mark’s room? Maybe I need to talk to him.”
Aunt Susan: “Sure my dear.”

I stand up from my chair and walked to Mark’s room. He was staring down at the window. But his view isn’t much as my room. I tried to talk to him.

Kennedy: “You seem angry.”
Mark: “I’m okay.”
Kennedy: “You know Broadways and Barney isn’t bad.”
Mark: “That’s what it is. When I was 10 my mom got me to Broadway and Barney was creeping me out. Believe me not like in the TVs.”
Kennedy: “I think you don’t have a problem with Barney.”
Mark: “I just broke up.”
Kennedy: “What?! Why?!”
Mark: “Dianne can’t stand long distance. She said she is now dating Ray.” My heart just broke.
Kennedy: “Ray...Cesta?”
Mark: “Yeah. What about him? You got over him right? You have Drake.”
Kennedy: “I actually never got over him. Drake isn’t much as Ray. He’s too....nice.”
Mark: “Drake is nice to girls, but to boys....well you are going to know it.”
Kennedy: “Actually I knew.”
Mark: “What a sad time for us.”
Kennedy: “I shouldn’t have left LA.”
Mark: “I shouldn’t have left Dianne.”
Kennedy: “We’re crushed.”
Mark: “Great.”
Kennedy: “I think I’ll try to get some sleep before any kids show up as frankenstein again at the door.”
Mark: “Okay then sleep tight you.”
Kennedy:  “You too Mark.”

I walked to my room. I dropped myself to bed and think about Ray. Maybe he was just playing with me for having a kiss. But he is different. I don’t know what happened. Dianne is my bestfriend. It hurts. At least I have Drake. Even though Drake isn’t Ray. I stared at the window and fell asleep.