Disha’s POV:
Adit sama Derby berdiri di depan rumah gue. Masing-masing megang 1 bunga, Adit megang bunga mawar putih dan Derby megang bunga matahari. Dan mereka keliatannya lagi berantem entah kenapa.
“Woi gue tau lo deket lagi sama Disha ya kan?” Gue denger Derby ngomong gini.
“Trus kenapa hah?” Suara Adit yang biasa gue denger ngomong.
“Dia cewek gue.”
“Dia kan udah putus sama lo, gue tau.”
“Gak. Mau dia bilang udah putus kek mau apa kek dia tetep sama gue.” Sip. Gue udah gak tahan. Gue bayar taksinya dan keluar dari taksi.
“Lo berdua kenapa sih?” Gue teriak pas taksinya pergi. Adit sama Derby langsung nengok ke arah gue. Pandangan mereka masih keliatan kesel. “Ngapain berantem? Di depan kos-kosan gue lagi. Penting abis.”
“Maaf, sha.” Kata Derby pelan. Adit keliatannya cuma bisa diem aja, kebingungan sama semuanya, dan banyak hal yang ada di pikirannya.
“Lo gak minta maaf dit?” Gue tanya dan dia bangun dari lamunannya tadi.
“Maaf, sha. Gue gak bermaksud tiba-tiba ke sini terus yah.... Gue ketemu dia aja.” Kata Adit sambil nunjuk Derby dan ngumpetin mawar putih yang tadi dia pegang di belakang punggungnya.
--------------------
Adit’s POV:
Gue jalan ke kos-kosan Disha sambil bawa sekuntum bunga mawar putih. Gue pengen bilang apa yang mau gue bilang dari kemaren-kemaren. Gue mau minta maaf sama segalanya. Gue tau Disha suka sama mawar putih dari dulu karena dia dulu sering dibeliin mawar putih sama kakek-neneknya yang meninggal di suatu kecelakaan gitu.
Pas nyampe di kos-kosannya Disha, gue ngeliat Derby lagi berdiri di depan kos juga sambil ngebawa sekuntum bunga matahari gede. Gue kebingungan dan ngedeketin Derby.
“Derby? Lo ngapain di sini?” Gue tanya ke dia sambil ngeliatin bunga matahari yang dia bawa. Kayaknya buat Disha deh tapi tau deh.
“Gue mau minta maaf sama Disha.” Kata dia santai sambil ngeliat bunga mawar putih yang gue pegang. “Lo sendiri ngapain?”
“Kira-kira sama kayak lo.”
“Ha. Masa sih.”
“Iya sih. Ish. Percaya deh Disha gak bakal mau lagi sama lo, Der.”
“Woi gue tau lo lagi deket sama Disha ya kan?”
“Trus kenapa hah?”
“Dia cewek gue.”
“Dia kan udah putus sama lo, gue tau.”
“Gak. Mau dia bilang udah putus kek mau apa kek dia tetep sama gue.” Nih anak kenapa ngeselin parah sih. Keras kepala banget. Udah tau putus masih ngaku-ngaku aja. Gue baru aja mau ngebales omongan dia, tiba-tiba Disha dateng dan nyela kita.
“Lo berdua kenapa sih?” Gue nengok ke arah Disha. Gue agak kesel dia nyela, tapi bagus juga karena gue lagi gamau pake kata kasar. Tadi hampir gue mau ngeluarin kata kasar ke Derby. Disha ngelanjutin omongannya. “Ngapain berantem? Di depan kos-kosan gue lagi. Penting abis.”
“Maaf, sha.” Kata Derby pelan. Gue nengok ke arah dia terus ngerunduk. Pikiran gue mendadak campur aduk. Bingung sama mawar ini mau di gimanain. Masa gue ngasih Disha di saat-saat berantem kayak gini? Tiba-tiba Disha nyamber.
“Lo gak minta maaf dit?” Gue langsung kaget dan ngeliat dia pake pandangan minta maaf. Tapi mukanya Disha keliatannya kesel banget sama perilaku gue dan Derby.
“Maaf, sha. Gue gak bermaksud tiba-tiba ke sini terus yah.... Gue ketemu dia aja.” Gue milih untuk nyembunyiin bunga mawar yang gue bawa. Tiba-tiba Derby ngedeket ke Disha.
“Sha... gue minta maaf. Ini bunga matahari buat lo. Gue tau lo suka bunga matahari.” Kata Derby ke Disha. Setengah senyum karena gue tau senyuman itu palsu. Disha malingin mukanya dari Derby.
“Gue gak mau terima bunganya, dan permintaan maaf lo. Lo udah terlalu keterlaluan sama gue. Mau lo jelasin juga ini jelas banget. Gue ngeliat lo di kampus waktu itu. Maaf. Tapi gue juga gak suka bunga matahari.” Derby keliatannya kaget pas Disha bilang gini dan mundur selangkah. Disha ngeliat ke gue pake pandangan kecewa dan dia langsung lari ke dalem kos-kosannya.
“Ahhh. Dasar cewek payah. Ngapain coba gue ke sini cuma buat minta maaf. Sia-sia banget. Mending gue balik ke Sisi deh.” Kata Derby ke diri sendiri sambil mulai jalan pergi. Gue bingung ngedenger perkataannya dia. Sisi?
“Maksud lo Sisi apaan?” Gue tanya Derby. Entah kenapa gue pengen nanya ini. Penasaran aja kali ya.
“Lo gatau Sisi? Bukannya lo pernah jadian ya sama dia? Mantan sendiri gak tau....”
“Kapan gue jadian sama Sisi?”
“Gue tau lo dulu sering pegang-pegangan sama Sisi. Itu makanya gue ngedeketin Disha dulu. Tapi lo ngehadang terus kayak bapaknya. So mending gue sama Sisi aja. Dia lebih cantik dari Disha. Plus Disha itu orangnya payah banget.”
“Disha itu cantik. Lebih cantik dari cewek mana pun di dunia ini. Dan dia gak payah. Lo tuh yang payah.” Gak tau apa yang bikin gue ngeluarin kata-kata ini, tapi apa yang gue bilang tadi semua adalah kenyataan dan gue gak bakal lari dari kenyataan.
“Ha. Iyadeh gue tau lo masih ada perasaan sama dia. Tapi lo gak bakal bisa ngedapetin dia balik. Gue denger lo putus sama dia gara-gara lo tidur sama cewe? Gerakan bagus.”
“Gue gak tidur sama Icha. Dia sepupu gue dan gue tidurnya di bawah, bukan di kasur bareng dia. Dan lo tau darimana?”
“Gue ngejer Disha dari dulu. Tapi lo aja gak pernah tau dan sebenernya gue udah tau semuanya. Gue dulu ngikutin Disha kemana-mana. Tapi sekarang gue nyesel. Buat apa gue ngejer dia kalo ada cewek lain yang lebih baik dari dia kayak Sisi?”
“Lo emang kurang ajar jadi cowok.” Gue mulai marah sama dia. Apa masalahnya sih dia ha.
“Ya udah. Gue pergi dulu. Gue ada date sama Sisi.” Derby pergi tanpa kata-kata lagi. Gue hampir mau nonjok dia. Untung dia pergi duluan. Nasib dia lagi baik kali ya hari ini ha. Gue males ngejer dia. Ngapain ngejer orang kayak dia.
Gue ngeliat mawar putih yang gue pegang di tangan gue lagi dan ngeliat jendela kamar Disha di lantai atas. Gue gak bisa ngeliat Disha dengan jelas dari bawah. Gue milih untuk naik ke atas.
Sampai di atas, gue bisa denger alunan suara gitar dan nyanyian lembutnya Disha.
"What have I done? I wish I could run
Away from this ship goin' under
Just tryin' to help, hurt everyone else
Now I feel the weight of the world is
On my shoulders
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
To get it ri-igh-ight
Can I start again with my faith shaken?
'Cause I can't go back and undo this
I just have to stay and face my mistakes
But if I get stronger and wiser
I'll get through this
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
So I throw up my fist
Throw a punch in the air
And accept the truth that sometimes life isn't fair
Yeah, I'll send down a wish
Yeah, I'll send up a prayer
And finally, someone will see
How much I care!
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many it times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
To get it ri-igh-ight"
Away from this ship goin' under
Just tryin' to help, hurt everyone else
Now I feel the weight of the world is
On my shoulders
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
To get it ri-igh-ight
Can I start again with my faith shaken?
'Cause I can't go back and undo this
I just have to stay and face my mistakes
But if I get stronger and wiser
I'll get through this
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
So I throw up my fist
Throw a punch in the air
And accept the truth that sometimes life isn't fair
Yeah, I'll send down a wish
Yeah, I'll send up a prayer
And finally, someone will see
How much I care!
What can you do when your good isn't good enough?
When all that you touch tumbles down?
'Cause my best intentions keep making a mess of things
I just wanna fix it somehow
But how many it times will it take?
Oh, how many times will it take for me?
To get it right
To get it ri-igh-ight"
Gue ngedengerin baik-baik sampe gue jatoh duduk di depan pintu kamarnya. Mawar putih di tangan gue terkulai lemas dan gue tenggelam dalam lirik lagunya itu.
------------------
SUKSES. Hari ini gue ngepost setelah writer's block tadi siang dan sempet sakit bentar :') #curcolmalam. Kalo ada yang gak tau lagunya itu lagu apa, itu lagunya judulnya Get It Right. Yang nyanyi Lea Michele (Rachel Berry di Glee).
Btw, 3 part lagi kira-kira atau gak 2 part. Hu gue gatau nih masih galau #kembalicurcol. Oke sipdeh dah. Tetap membaca dan pantengin blog gue. Salam cap kaki bangau.
-Karin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar